Tujuan akhir dari desain instruksional adalah untuk
menghasilkan instruksi yang efektif. Bila tujuan ini tercapai, umumnya akan
menghasilkan pelajaran atau rangkaian pelajaran yang bisa disampaikan oleh
seorang guru atau dengan dimediasi bahan. Pelajaran yang dimediasi sering
disebut modul instruksional. Pelajaran atau modul umumnya direncanakan menjadi
durasi tertentu dalam hitungan menit, yang biasanya berarti bahwa setiap
kurikulum instruksional yang signifikan akan memerlukan lebih banyak daripada
satu pelajaran. Disini, kita akan membahas hubungan antar beberapa tujuan yang
berbeda dalam pelajaran dan pekerjaan dari peristiwa instruksi dalam membangun
pelajaran semacam itu. Sebagian besar karakteristik kemampuan manusia yang kita
bahas sebagai dasar untuk merencanakan pelajaran. Peristiwa ini
berlaku untuk merancang semua jenis pelajaran, terlepas dari wilayah hasil
pembelajaran yang dimaksudkan. Disini akan ditekankan variasi di antara
pelajaran karena sesuai dengan domain yang berbeda dengan hasil belajar.
Variabel pelajaran ini pertama kali dipertimbangkan dalam kaitannya dengan
implikasinya untuk merancang urutan instruksi dan kemudian sehubungan dengan
pembentukan kondisi pembelajaran yang efektif untuk domain yang berbeda dari hasil
belajar.
Dalam merancang sebuah pelajaran, seseorang harus
terlebih dahulu memastikan bahwa kejadian pengajaran disediakan. Selain itu,
perlu untuk mengklasifikasikan tujuan pasal dan diatur agar kejadian spesifik
ditempatkan dalam urutan yang sesuai untuk pencapaian tujuan ini. Isi acara,
atau instruksional resep, kemudian ditulis sebagai isi pelajaran.
PERENCANAAN-PERENCANAAN
DAN MODUL
Seringkali, guru memilih daripada mengembangkan materi
pembelajaran. Dalam praktik Guru, sering "merancang seperti yang
mereka yaitu, mereka mungkin merancang urutan pelajaran di muka tapi, mungkin,
jangan merancang semua pelajaran untuk kursus sebelumnya pembelajaran dimulai.
Karena keadaan praktis ini, guru cenderung merencanakan setiap pelajaran hanya
dengan detail yang cukup sehingga bisa "siap" untuk setiap pelajaran
karena mereka dapat berimprovisasi beberapa rincian saat pelajaran berlangsung.
Ini bukan sama sekali tidak diinginkan karena memberi fleksibilitas kepada guru
untuk mendesain ulang "di tempat" - yaitu menyesuaikan prosedur
dengan situasi instruksional dan memberi tanggapan kepada peserta didik
(Briggs, Gustafson, dan Tillman, 1991).
Pemanfaatan Modul instruksi kelompok kecil atau
individual memungkinkan prediksi yang lebih besar. Adaptasi terhadap kompetensi
masuk seseorang dan Tingkat pembelajaran diberikan dengan instruksi yang
memungkinkan diri mondar-mandir dan koreksi diri untuk setiap pelajar. Fungsi
ini dimungkinkan dalam les atau mode kelompok kecil dan dengan materi yang
memungkinkan percabangan oleh latihan siswa yang paling dibutuhkan dan
bermanfaat yang terkandung dalam materi instruksional. Percabangan seperti itu
terjadi pada beberapa modul pembelajaran dalam instruksi komputer, instruksi
yang dibantu komputer, atau sering digunakan tes diri yang memungkinkan pelajar
menggunakan instruksi secara adaptif.
Bahan Ajar Perorangan, Diri Sendiri,
dan Adaptif
Materi
pembelajaran individual, mandiri, dan adaptif sering digunakan secara tidak
sengaja, meskipun ada nuansa perbedaan dalam maknanya. Kita tentukan instruksi
individual seperti yang mempertimbangkan kebutuhan siswa. Instruksi semacam itu
dimulai dengan analisis keterampilan pelajar, dan instruksi selanjutnya
ditentukan berdasarkan kebutuhan individu itu. Instruksi mandiri adalah
ungkapan yang menyiratkan manajemen instruksional oleh pelajar serta mediasi
pengajaran. Misalnya, direkam video atau bahan cetakan dapat digunakan baik
dalam kelompok maupun instruksi yang serba cepat. Meskipun dalam sistem
instruksional yang serba bisa, pelajar dapat meluangkan waktu sebanyak yang
diperlukan untuk mencapai tujuan. Instruksi serba cepat umumnya terkait dengan
prosedur pembelajaran penguasaan, di mana prestasi dan bukan waktu Mendikte
tingkat kemajuan siswa melalui instruksi. Syarat Instruksi adaptif biasanya
mengacu pada bahan dan sistem manajemen yang terus memantau kemajuan siswa dan
mengubah isi instruksional berdasarkan kemajuan siswa tersebut. Secara umum,
instruksional adaptif melibatkan pencatatan dan pengambilan keputusan yang
kompleks dan difasilitasi oleh penggunaan komputer. Namun, prosedurnya bisa
dilakukan secara manual untuk individu atau kelompok kecil. Jenis pengajaran
ini bergantung pada beberapa ukuran pada bahan ajar yang dimediasi karena semua
siswa di kelas mungkin pada tahap pembelajaran yang berbeda pada titik
praticular manapun pada waktunya. Singkatnya, tujuan dari desain instruksional
adalah untuk menghasilkan sebuah pelajaran atau rangkaian pelajaran yang
mencakup pertimbangan sistem pengantaran yang digunakan serta kebutuhan peserta
didik. Sifat pelajaran akan sangat bergantung pada bagaimana penggunaannya.
Dalam sistem berbasis guru, rencana pelajaran sedikit banyak tidak lengkap
karena guru bisa mengisi kekosongan. Sebaliknya, individual atau Instruksi
sendiri mondar-mandir harus lebih hati-hati direncanakan dan dikembangkan sejak
saat itu Seringkali tidak ada bantuan guru segera yang tersedia. Sisa dari bab
ini akan berfokus pada bagaimana prinsip-prinsip desain instruksional yang
dijelaskan pada bab sebelumnya dapat diterapkan pada pengembangan baik yang
dipimpin oleh guru atau yang dimediasi pelajaran. Kedua bentuk pengiriman
pembelajaran ini mempertahankan penekanan yang kita miliki ditempatkan pada
tema sentral ini:
1.
Mengklasifikasikan tujuan dengan menggunakan taksonomi hasil belajar
2.
Sequencing tujuan untuk memperhitungkan prasyarat
3. Termasuk
kejadian instruksi yang sesuai yang berlaku untuk semua domain hasil
4.
Memasukkan ke dalam peristiwa pengajaran kondisi khusus belajar yang relevan
dengan domain tujuan dalam pelajaran kita sekarang beralih ke diskusi lebih
lanjut tentang urutan instruksi dan kemudian ke acara instruksional dan kondisi
belajar. Bab ini diakhiri dengan diskusi tentang langkah-langkah dalam
perencanaan pelajaran dan sebuah contoh rencana pelajaran yang menggabungkan
bentuk model yang biasanya diadopsi oleh seorang guru individual yang merancang
dan melaksanakan instruksi tersebut.
Bagaimana merancang
pembelajaran individu agar dapat berjalan efektif dan menghasilkan instruksi yang
efektif?
dalam merancang pembelajaran individu agar dpat berjalan efektif dan menghasilka instruksi yang efektif adalah mencang dan melewati syarat-syarat pembelajran.
BalasHapusMengajar yang efektif adalah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Maka, untuk mengajar yang efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut
1. Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik. Didalam belajar, siswa harusmengalami aktivitas mental, dan juga aktivitas jasmani.
2. Guru harus menggunakan banyak metode pada waktu mengajar. Dengan variasi metode, mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian siswa,mudah diterima siswa, dan suasana kelas menjadi hidup.
3. Motivasi. Hal ini sangat berperan pada kemajuan, perkembangan anak selanjutnyamelalui Proses Belajar Mengajar. Bila motivasi guru tepat mengenai sasaran akan meningkatkan kegiatan anak dalam belajar
4. Kurikulum yang baik dan seimbang. Kurikulum sekolah ini juga harus mampu mengembangkan segala segi kepribadian anak, disamping kebutuhan anak sebagai anggota masyarakat
5. Guru perlu mempertimbangkan pada perbedaan individual. Guru tidak cukup hanya merencanakan pengajaran klasikal, karena masing-masing anak mempunyai perbedaandalam beberapa segi, misalnya intellegensi, bakat, tingkah laku, sikap, dll
6. Guru akan mengajar dengan efektif, bila selalu membuat perencanaan dahulu sebelummengajar. Dengan persiapan mengajar, guru akan merasa mantap dan lebih percayadiri berdiri didepan kelas untuk melakukan interaksi dengan siswa-siswinya.
7. Pengaruh guru yang sugestif perlu diberikan pula kepada anak. Sugesti yang kuat,akan merangsang anak untuk lebih giat lagi dalam belajar
8. Seorang guru harus memiliki keberanian menghadapi murid-muridnya, berkenaandengan permasalahan yang timbul pada saat Proses Belajar Mengajar berlangsung.
9. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis disekolah. Lingkunganyang saling menghormati, dapat memahami kebutuhan anak, bertenggang-rasa, dll.
10. Pada penyajian bahan pelajaran pada anak, guru perlu memberikan persoalan yangdapat merangsang anak untuk berpikir dan memunculkan reaksinya.
11. Semua pelajaran yang diberikan anak perlu di integrasikan, sehingga anak memiliki pengetahuan yang terintegrasi, tidak terpisah-pisah pada sistem pengajaran lama, yangmemberikan pelajaran terpisah satu sama lainnya.
12. Pelajaran disekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata di masyarakat.
13. Dalam interaksi belajar-mengajar, guru harus banyak memberi kebebasan pada anak untuk dapat menyelidiki sendiri, belajar sendiri, mencari pemecahan masalah sendiri,
14. Pengajaran remedial, yang diadakan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar,
Cara Mengajar Efektif
BalasHapusJenis prinsip dasar dalam cara mengajar yang disajikan di bawah ini, dapat dipakai sebagai petunjuk oleh para pengajar guna meningkatkan cara mengajar mereka antaralain:
Menguasai Isi Pengajaran
Guru harus mengetahui apa yang diajarkan.´ Jika guru sendirimengetahui dengan jelas inti pelajaran yang akan disampaikan, ia dapat meyakinkanmurid dengan wibawanya, sehingga murid percaya apa yang dikatakan guru, bahkan merasa tertarik terhadap pelajaran.
Mengetahui dengan Jelas Sasaran Pengajaran
Pengajaran yang jelas sasarannya membuat murid melihat dengan jelas inti dari pokok pelajaran itu. Mereka dapat menangkap seluruh liputan pelajaran, bahkan mengalami kemajuan dalam proses belajar.Empat macam ciri khas yang harus diperhatikan pada saat memilih dan menuliskan sasaran pengajaran:
1. Inti dari sasaran harus disebutkan dengan jelas
2. Ungkapan penting dari sasaran harus bertitik tolak dari konsep murid
3. Sasaran harus meliputi hasil belajar.
4. Tanamkan Susunan yang Sistematis
dengan menggunakan metode pembelajaran individu yang sesuai, kemudian terjadinya interaksi dalam pembelajaran, dan terakhir menggunakan media pembelajaran,
BalasHapusDalam merancang pembelajaran individu agar dapat berjalan efektif dan menghasilkan instruksi yang efektif yaitu guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal yang dibutuhkan dua hal utama yaitu: (1) Pengetahuan dan keahlian profesional; (2) komitmen dan motivasi.
BalasHapusPENGETAHUAN DAN KEAHLIAN PROFFESIONAL
1. Penguasaan materi pelajaran
2. Strategi pengajaran
3. Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional
4. Keahlian manajemen kelas
5. Keahlian motivasional
6. Keahlian komunikasi
7. Bekerja secara efektif dengan murid dari berbagai kultur yang berbeda
8. Keahlian teknologi
Pembelajaran efektif dapat terwujud dengan cara mendesain penbelajaran yg tepat utk siswa.
BalasHapusDengan mengelompokkannya dalam lima tahap.
Tahap pertama, membantu siswa menemukan inti permasalahan yang dihadapinya. Biasanya hal ini terjadi diawal wawancara, tetapi kadang terjadi disaat wawancara telah atau sedang berlangsung. Biasanya pembatasan masalah yang dihadapi siswa sangat bervariasi tergantung jenis masalah atau siswanya.
Tahap kedua, guru mendorong (memancing ) siswa agar dapat mengekspresikan perasaannya, baik positif maupun negatif. Di samping itu, guru harus mendorong (memancing) siswa agar dapat menyatakan dan menggali permasalahannya. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menerima dngan tangan terbuka dan kehangatan serta tanpa memberikan penilaian (mencap jelek atau buruk) terhadapanya.
Tahap ketiga, sisawa secara bertahap mmengembangkan pemahaman (kesadaran) akan dirinya. Ia berusaha menemukan makna dari pengalamannya, menemukan hubungan sebab dan akibat dan pada akhirnya memehami (menyadari) makna dari perilaku sebelumnya. Dalam hal ini, dimana siswa berada dalam tahapan diantara upaya menggali permaslahan sendiri dan upaya memahami perasaannya, guru mendorong siswa untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan berkaitan dengan masalah yang dihadapinya. Tugas guru jangan memberikan alternative, tetapi berusaha membantu mengklarifikasi alternatif –alternatif yang diajukan siswa.
Tahap keempat, siswa melaporkan tindakan (berupa alternatif-alternaif pemecahan masalah yang telah dimbilnya pada tahap ketiga diatas). Lebih jauh ia merefleksikan ulang tindakann yang telah diambilnya tersebut, dan berupaya membuatnya lebih baik dan efektif. Keempat tahapan ini dapat terjadi dalam satu seri wawancara atau beberapa kali seri wawancara.
Peranan guru dalam pengorganisasian kegiatan belajar adalah mengatur dan memonitor kegiatan belajar sejak awal sampai akhir.
Menurut saya dengan memakai metode pemvelajaran yang sesuai .. maka akan terjadi interaksi dan proses pemvalajaran yg efektif.
BalasHapus