Sistem
instruksional adalah suatu kombinasi dari komponen-kompnen system instruksional
dan pola pengelolaan yang tertentu, yang telah disusun dalam suatu desain atau seleksi, dan dalam pemakaian untuk
menghasilkan belajar yang direncanakan dan terkontrol. Sistem instruksional adalah pengaturan seluruh
sumber daya dan prosedur untuk mempromosikan belajar. Desain instruksional adalah proses sistematis untuk
mengembangkan system pembelajaran dan pengembangan instruksional adalah proses
penerapan sistem atau rencana
instruksional. Pengembangan
instruksional adalah implementasi dari perancangan/perencanaan instruksional.
Desain merupakan
kerangka, bentuk atau rancangan langkah pertama dalam fase pengembangan bagi
setiap produk atau sistem yang direkayasa. Desain juga dapat didefinisikan
berbagai proses aplikasi berbagai teknik dan prinsip bagi tujuan pendefinisian
suatu perangkat, suatu proses atau sistem dalam detail yang memadai untuk
memungkinkan realisasi fisiknya. Tujuan desainer adalah untuk menghasilkan
suatu model atau representasi dari entitas yang kemudian akan
dibangun. Desain pembelajaran adalah praktik penyusunan media teknologi
komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer
pengetahuan secara efektif antara pendidik dan peserta didik. Proses
ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan
pembelajaran, dan merancang “perlakuan” berbasis-media untuk membantu
terjadinya transisi. Sebagai suatu disiplin, desain pembelajaran secara
historis dan tradisional berakar pada kognitif dan perilaku.
Dengan kata
lain, desain intruksional adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan
belajar serta pengembangan teknik mengajar dan materi pembelajarannya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan paket
pembelajaran, kegiatan mengajar, uji coba, revisi dan kegiatan mengevaluasi
hasil belajar. Pendekatan sistem dalam pendidikan dapat mencakup beberapa
daerah bidang garapan. Misalnya pendekatan sistem kurikulum, sistem
pembelajaran, sistem implementasi, sistem implementasi dan sebagainya.
Asumsi dasar yang melandasi perlunya
desain pembelajaran ialah sebagai berikut :
a) Diarahkan
untuk membantu proses belajar secara individual.
b) Desain
pembelajaran mempunyai fase-fase jangka pendek dan jangka panjang.
c) Dapat
mempengaruhi perkembangan individu secara maksimal.
d)
Didasarkan pada pengetahuan tentang cara belajar manusia.
e) Dilakukan
dengan menerapkan pendekatan sistem.
Pengembangan
tersebut dipengaruhi oleh prosedur-prosedur desain pembelajaran, namun
prinsip-prinsip umumnya berasal dari aspek-aspek komunikasi disamping proses
belajar.
Prinsip –
Prinsip Desain Instruksional
(berdasarkan Teori Belajar / Psikologi dan hasil penelitian) :
- Pengulangan respon yang menyenangkan (pengulangan)
- Tujuan tujuan instruksional yang jelas (penciptaan kondisi perilaku belajar, metode dan media)
- Pemberian penguatan (umpan balik nilai, pujian, penghargaan)
- Pemberian contoh dari alam nyata
- Pemberian contoh dan non-contoh
- Perhatian dan ketekunan
- Pemecahan materi menjadi lebih kecil
- Penggunaan model
- Pemecahan keterampilan umum menjadi keterampilan khusus
- Pemberian informasi kemajuan belajar
- Perbedaan kecepatan belajar (prasyarat / entry behavior)
- Mengatur sendiri waktu, cara dan sumber
Desain
Instruksional dapat dilakukan melalui 2 pendekatan :
- Pendekatan-pengetahuan (knowledge-oriented); peserta harus dapat menjelaskan prinsip-prinsip desain instruksional
- Pendekatan-produk (product-oriented), peserta diharuskan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam mendesain sesuatu, menghasilkan produk desain
Model-Model
Desain Instuksional
Desain instruksional atau sering sebut perencanaan pengajaran, telah lama
mendapat perhatian dari pakar pengajaran. Banyak pakar yang mengembangkan
model-model desain instruksional dengan pola-pola tertentu.
Secara umum, desain instruksional dirancang sebenarnya untuk menjawab 3
pertanyaan pokok, yaitu: 1. Apa yang dipelajari? (tujuan pembelajaran); 2.
Apa/bagaimana prosedur dan sumber-sumber belajar yang tepat untuk mencapai
hasil pembelajaran yang diinginkan? (kegiatan dan sumber) 3. Bagaimana
mengetahui bahwa hasil belajar yang diharapkan tercapai(evaluasi). Dalam dunia
perencanaan pengajaran harus mengenal model-model perencanaan yang dikembangkan
oleh pakar misalnya: Tyler, Hilda, Taba, Dick and Carey, dan Kempt. Adanya
variasi model desain tersebut disebabkan latar belakang pendekatan, prinsip,
faktor sistem pendidikan yang dianut dan kemudian dikembangkan oleh
masing-masing pakar.
1. Model
Dick dan Carey
Dick,
Carey, dan Carey (2001) memandang desain pembelajaran sebagai sebuah system dan
menganggap pembelajaran adalah proses yang sistematis. Pada kenyataannya cara
kerja yang sistematis inilah dinyatakan sebagai model pendekatan system.
Dipertegas oleh Dick, Carey, dan Crey (2001) bahwa pendekatan system selalu
mengacu kepada tahapan umum system pengembangan pembelajaran (Instructional
System Development/ISD). Jika berbicara masalah desain maka masuk ke dalam
proses, dan jika mengunakan istilah Instructional Design (ID) mengacu pada
Instructional System Development (ISD) yaitu tahapan analisis, desain,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Instructional desain inilah yang
menjadi payung bidang (Dick, Carey, dan Crey 2001).
2. Model
Assure
Model
Assure adalah salah satu petunjuk dan perencanaan yang
bisa membantu untuk bagaimana cara merencanakan, mengidentifikasi, menentukan
tujuan, memilih metode dan bahan, serta evaluasi. Model assure ini merupakan
rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang
direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi
dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi
peserta didik. (wordpress.com:2011)
3. Model
Jerold E. Kemp, dkk
Model desain
system pembelajaran yang dikemukakan oleh Jerold E. Kemp dkk berbentuk
lingkaran menunjukkan adanya proses kontinyu dalam menerapkan desain system
pembelajaran, yang terdiri dari beberapa komponen diantaranya
a. Mengidentifikasi
masalah dan menetapkan tujuan pembelajaran
b. Menentukan
dan menganalisis karakter siswa
c. Mengidentifikasi
materi dan menganalisis komponen tugas belajar yang berkaitan dengan
pencapaian
tujuan pembelajaran
d. Menetapkan
tujuan pembelajaran khusus bagi siswa
e. Membuat
sistematika panyampaian materi pembelajaran secara sistematik dan logis
f. Merancang
strategi pembelajaran
g. Menetapkan
metode untuk menyampaikan materi pelajaran
h. Mengembangkan
instrumen evaluasi
i. Memilih
sumber-sumber yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran
Secara umum, desain instruksional
dirancang sebenarnya untuk menjawab 3 pertanyaan pokok, yaitu: 1. Apa yang
dipelajari (tujuan pembelajaran); 2. Apa/bagaimana prosedur dan sumber-sumber
belajar yang tepat untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan (kegiatan
dan sumber) 3. Bagaimana mengetahui bahwa hasil belajar yang diharapkan
tercapai(evaluasi). Dari beberapa model desain instruksional yang sudah
dirancang apakah sudah menjawab 3
pertanyaan tersebut? Bagaimana jika model yang telah dirancang tidak sesuai
pelaksanaannya dalam pembelajaran?
sudah karena semua model yang dirancang sudah ada tujuan pembelajaran, kegiatan dan sumber dan mengevaluasi setiap pembelajaran yang telah di terapkan. munurut saya model pembelajaran yang diterapkan tidak sesuai dengan yang dirancang maka perlu di evaluasi kembali langkah mana yang belum tercapai dan kemudian berpaiki untuk pertemuan selanjudnya.
BalasHapusDesain intruksional adalah keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan teknik mengajar dan materi pembelajarannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan paket pembelajaran, kegiatan mengajar, uji coba, revisi dan kegiatan mengevaluasi hasil belajar. Sebuah model pembelajaran dirancang telah memliliki tujuan dan karakteristik sendiri dan memiliki desain instruksional, jadi dapat dikatakan bahwa beberapa model desain instruksional yang sudah dirancang apakah telah menjawab 3 pertanyaan tersebut.Kemudian jika model yang telah dirancang tidak sesuai pelaksanaannya dalam pembelajaran maka model pembelajaran tersebut belum mampu menjawab 3 pertanyaan diatas dan perlu di evaluasi.
BalasHapusmenurut saya model desain instruksional yang ada sudah sesuai dengan 1. Apa yang dipelajari (tujuan pembelajaran); 2. Apa/bagaimana prosedur dan sumber-sumber belajar yang tepat untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan (kegiatan dan sumber) 3. Bagaimana mengetahui bahwa hasil belajar yang diharapkan tercapai(evaluasi). karena setiap model mempunyai tujuan,prosedur, serta evaluasi. jika model yang sudah di rancang tidak sesuai dengan pelaksanaanya,itu artinya ada salah satu dari 3 pertanyaan pokok desain instruksional tidak terjawab dan hal ini perlu di adakan evaluasi.
BalasHapusAda banyak Model desain instruksional yang berkembang dalam dunia pendidikan dewasa ini, misalnya SAFE (System Approach For Education), Michigan State University Instructional Systems Development Model, Project MINERVA Instructional System Design, Teaching Research System, Banathy Instructional Development System, , Dick & Carey model, Kemp model , Three Phase Design Model, The 4CID Model, ARCS Model, dan banyak lagi model instruksional lainnya. Setiap model desain instruksional yang sudah dirancang ini tentunya telah mempertimbangkan dan menjawab ketiga pertanyaan tersebut. Selanjutnya tergantung guru memilih model desain instruksional mana yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajarannya. Jika tidak sesuai maka guru bisa mengganti dengan model yang lain.
BalasHapusSaya katakan saja ketiga pertanyaan tersebut sebagai komponen : 1. Tujuan; 2. Pelaksanaan; 3. Evaluasi. Evaluasi berupa tindak lanjut dan revisi. kemudian jika ketiga tersebut baik maka masuk ke tahap keputusan, apakah penerapan model instruksional tersebut layak/tidak. Karena komponen (syarat) utama model tersebut disebut instruksional adalah ketiga point tersebut, maka seluruh model instruksional harus memiliki ketiga komponen dan tidak boleh tidak memilikinya.
BalasHapusJika model yang dirancang tidak sesuai dalam pembelajaran, maka diakhir pembelajaran dilakukan evaluasi, baik sumatif maupun formatif. sumatif terhadap penggunaan model dan strategi belajar, sedangkan formatif terhadap kompetensi yang dimiliki siswa.
model desain instruksional itu sangat banyak pilihannya untuk kita implementasikan. menurut saya tidak mungkin dari beberapa model itu tidak bisa menjawab ketiga pertanyaan tersebut. untuk itu jika memilih model instruksional kita pilih harus berdasarkan karakteristik pendidiknya. jika suatu model instruksional tidak sesuai pelaksanaan yang diinginkan, maka kita evaluasi model tersebut, dimana letak kekurangannya.
BalasHapusmenurut saya, model-model desain instruksional yang sudah ada memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. dan semuanya menjawab komponen utama yang harus ada 1. Apa yang dipelajari (tujuan pembelajaran); 2. Apa/bagaimana prosedur dan sumber-sumber belajar yang tepat untuk mencapai hasil pembelajaran yang diinginkan (kegiatan dan sumber) 3. Bagaimana mengetahui bahwa hasil belajar yang diharapkan tercapai(evaluasi). sehingga dari beberapa model ini pendidik dapat memilih model yang dapat mereka aplikasikan sesuai kemampuannya. jika model yang telah dirancang tidak sesuai dengan pelaksanaannya didalam pembelajaran perlu dievaluasi, apakah dari segi modelnya sendiri apakah memang memiliki kekurangan, atau dari kita pengimplementasinya.
BalasHapusModel yg dirancang hrs bisa menjawab ketiga pertanyaan itu. Karena model dibuat sesuai dg kebutuhan dan tujuan pendidikan.
BalasHapus