Pengembangan kurikulum (curriculum
development) adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dapat
diartikan untuk mengarahkan siswa ke arah perubahan-perubahan tertentu yang diharapkan.
Dalam pengertian di atas, sesungguhnya pengembangan kurikulum adalah
proses siklus yang tidak pernah berakhir. Proses tersebut terdiri dari empat
unsur yakni (Oemar Hamalik, 2008: 96-97):
1. Tujuan:
mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan pertimbangan tentang
tujuan-tujuan pengajaran, baik yang berkenaan dengan mata pelajaran (subject
course) maupun kurikulum secara menyeluruh.
2. Metode
dan material: menggembangkan dan mencoba menggunakan metode-metode dan material
sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut yang serasi menurut pertimbangan
guru.
3. Penilaian
(assesment): menilai keberhasilan pekerjaan yang telah dikembangkan itu
dalam hubungannya dengan tujuan, dan bila mengembangkan tujuan-tujuan baru.
4.
Balikan
(feedback): umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperoleh yang
pada gilirannya menjadi titik tolak bagi studi selanjutnya.
Pengembangan kurikulum yang beragam mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karteristik peserta didik, kondisi
daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
Pada paragraf diatas disebutkan bahwa pengembangan kurikulum yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Bagaimana kurikulum dapat mempengaruhi kualitas
pendidikan?
Komentar
Posting Komentar